Anak adalah anugerah terindah yang diberikan oleh yang maha pencipta kepada umatnya, khususnya orangtua. Mereka merupakan aset yang tidak ternilai harganya dan merupakan cikal bakal lahirnya generasi yang merupakan penerus cita cita orangtua, keluarga dan bangsa. Masa depan bangsa dan negara berada di tangan anak masa sekarang. Hal ini memerlukan pembinaan, perlindungan dalam rangka menjamin pertumbuhan mental, fisik, sosial secara serasi, utuh, selaras dan seimbang.
Pada saat memasuki usia sekolah, sering kita lihat ada anak yang sudah mampu berbicara dengan baik, tetapi ada pula anak yang terbatas kemampuan bicaranya. Seringkali guru menggunakan kemampuan bicara sebagai indikator tingkat kepandaian anak. Nah, bagaimana kita sebagai calon orangtua bisa membantu anak agar cakap dan pintar dalam menggunakan kata-kata. Berikut ikuti tiga langkah mudah ini :
- Selama Masa Hamil
Buatlah sebanyak mungkin suara di sekitar dan di dekat bayi dalam kandungan anda. Ini bisa dimulai dengan bersenandung atau bernyanyi dengan penuh perasaan. Kalau anda seorang ayah, merapatlah ke perut istri anda dan berbicaralah dengan bayi yang dikandungnya. Dengan demikian calon bayi akan merasa aman dan nyaman
- Terhadap Bayi Baru Lahir
Teruskan kebiasaan bernyanyi, bercakap-cakap dan mendengarkan musik setelah bayi dilahirkan. Kalau anda bisa menggendong bayi dengan kain penggendong saat anda bekerja itu lebih baik lagi. Katakan kepada bayi anda apa yang sedang anda lakukan, untuk apa dilakukan dan apa manfaatnya. Lakukan pembicaraan ini dengan santai tanpa beban.
- Saat Anak Baru Belajar Berjalan Mulai Bicara
Anda bisa membantunya dengan menirukan apa yang ia katakan kepada anda dan menambahkan sesuatu disitu sehingga ia merasa mendapatkan dukungan dari tanggapan anda, sekaligus membantunya memperbaiki pengucapan kata-kata.
Contoh, “ cucu”, kamu mau susu!…itin cucu? Kamu mau ibu buatkan susu? Dan seterusnya
Lakukan ini secara biasa saja disaat sedang bermain tanpa perlu memaksa atau mengharapkan sesuatu.
Berdasarkan riset, ada satu keluarga dimana mereka mempunyai empat orang anak, semuanya bersikap ramah, rileks, rendah hati dan yang paling menonjol perkembangan kecakapannya sangat pesat. Ketika ditanya apa rahasianya, sang ibu menjawab bahwa ia sangat sering bercakap-cakap dengan anaknya dari mulai dalam kandungan sampai baru lahir, bayi dan itu hanya sekedar memberi penjelasan tanpa rasa terpaksa dan meminimalisir penggunaan gadget pada anak.
Misal, pada saat membersihkan rumah dengan alat pengisap debu, ia selalu menjelaskan kepada bayinya yang sedang digendong di punggungnya tentang apa yang ia lakukan, bahwa suara berisik yang terdengar disebabkan oleh motor yang ada dalam alat tersebut, yang menggunakan tenaga listrik sehingga motor itu berputar sangat cepat sehingga udara yang keluar akibat putaran motor itu membuat suara berisik dan seterusnya.
Bisa kita bayangkan sikap ibu yang periang dan biasa biasa saja, tidak sok berpendidikan, dengan memberi pelajaran yang ketat tapi bersikap lebih santai, dan ini sangat menarik sekali. Semoga pengalaman ibu tadi bisa menjadi pelajaran bagi orang tua khususnya calon ibu.
Sumber : Biddulph Steve, 2004. The Secret Of Happy Children, PT Gramedia Pustaka Utama Jakarta